Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat menunjukkan perkembangan daerah sesuai dengan sumber daya ekonomi daerah tersebut, sehingga pembangunan dapat dipetakan sesuai dengan kemampuan daerah dan lebih tepat sasaran.

Nilai PDRB ADHB (atas dasar harga berlaku) Pidie Jaya tahun 2020 mencapai 3,48 triliun rupiah, meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2016 yang sebesar 2,77 triliun rupiah. Terjadi tren peningkatan nilai PDRB ADHB secara berkelanjutan selama periode 2015-2019 lebih disebabkan adanya pertumbuhan volume serta kenaikan harga barang dan jasa, namun di tahun 2020 lebih dikarenakan kenaikan harga barang dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah. Berdasarkan ADHK (atas dasar harga konstan 2010), nilai PDRB Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2020 sebesar 2,57 triliun rupiah, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 2,60 triliun rupiah. Pertumbuhan ekonomi negatif 1,11 persen sangat dipengaruhi oleh diberlakukannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19. Bahkan lapangan usaha transportasi laju pertumbuhannya hingga negatif 25,53 persen.

Secara umum, PDRB per kapita Pidie Jaya menunjukkan pola kenaikan selama periode 2015-2019, baik menurut ADHB maupun ADHK. Pada tahun 2019, PDRB per kapita ADHB mencapai 21,40 juta rupiah sementara PDRB per kapita ADHK nya adalah sebesar 16,15 juta rupiah. Namun dengan menurunnya permintaan barang dan jasa, dikarenakan lesunya perkonomian akibat pandemi Covid-19, maka di tahun 2020 PDRB per kapita Pidie Jaya atas ADHB menurun menjadi 21,16 juta rupiah dan ADHK nilainya menjadi 15,67 juta rupiah.

Berdasarkan lapangan usaha pem-bentuk PDRB, terlihat bahwa lapangan usaha yang paling besar memberikan kontribusi kepada perekonomian Pidie Jaya adalah pertanian. Peranan lapangan usaha ini terhadap PDRB Pidie Jaya mencapai 47,32 persen di tahun 2020. Selain pertanian, terdapat beberapa lapangan usaha yang berkembang cukup baik di Pidie Jaya. Lapangan usaha tersebut adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 10,80 persen serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,59 persen. Kemudian lapangan usaha konstruksi juga memberikan sumbangan yang cukup besar yaitu sebesar 7,88 persen. Sementara lapangan usaha yang lain masing-masing memiliki sumbangan dibawah 5 persen.